Segitiga, bangunan yang bersisi tiga yang tiap sudutnya lancip. Bentuknya yang minimalis ternyata mengandung arti yang rumit serta dalam jika dikaitkan dengan gambaran makna kehidupan. Jika berada di salah satu sisinya, manusia akan dihadapi oleh dua pilihan begitu sulit untuk diputuskan yang untung dan ruginya harus dihadapi. Namun pada kehidupan ini, setiap orang pastinya akan berdiri pada salah satu sudut dari segitiga.
Pilih keluarga atau karir, pilih teman atau pacar, pilih ini atau itu. Semuanya berada dalam dua sudut dimana kita berdiri diantara keduanya sementara tidak tahu kepastian baiknya ada dimana. Tidak memilih pun akibatnya akan sama atau malah tambah parah. Akhirnya kita cuma bisa mengeluskan dada untuk bersabar dan, ini yang akhirnya dilakukan manusia, berdoa.
Apapun persoalannya manusia mesti dihadapkan pada pilihan entah itu persoalan dalam hubungan keluarga, teman, dan percintaan. Kesemuanya bisa tergambarkan dalam bentuk segitiga. Makannya kalau nggak pintar-pintar memilih, kita bisa terjerumus pada satu masalah yang susah banget untuk diselesaikan bisa-bisa akan mengecewakan bukan hanya kita tapi orang lain.
Pintar atau enggaknya dalam membuat satu pilihan akan menjadi suatu ujian bagi diri kita untuk berpikir panjang sebelum bertindak. Tepatnya kita berdiri dalam satu titik sudut diantara dua pilihan masalah yang menghimpit. Kedua sisi pilihan ini memiliki isi dan berat sama yang selalu siap menghampiri kita. Dan tidak ada bantuan lain karena cuma kita yang harus melakukannya.
Sewaktu terjepit di tengah titik sudut masalah coba dipikirkan kembali secara realisitis, setidaknya bisa masuk diakal. Kalau memilih karir gimana akan nasib keluarga begitupun sebaliknya, namun pastinya pikirkan yang paling penting diantara yang penting. Sewaktu memikirkan antara pacar atau teman, kembali diresapi teman seperti apa yang sekarang ini berada diantara kita begitu juga dengan pacar, sosok seperti apa si dia itu. Pilih ini atau itu yang dua-duanya sama, memang sulit. Tetapi sekali lagi gunakan selalu akal dan pikiran kita, tentunya akan ditemukan yang terbaik untuk kita.
Memang untuk melakukannya semua itu nggak gampang, mesti mengalami stres dulu baru menemukan jalan keluarnya. Karena di salah titik itu sesungguhnya ada yang tebaik untuk diri kita. sph
jihany
Jihany's Blog 